Jangan berpikir bahwa aku telah bersahabat dengan sunyi
hanya karena tidak mendesakmu segera kembali (lagi).
Kamu tahu, waktu berkali-kali mengomeliku, dia bilang bahwa tugasmu tidak mudah.
Aku tetap ingin kamu kembali,
namun yang terpenting saat ini,
kamu makan tepat waktu, istirahat cukup, dan banyak-banyak memungut cerita tentang tanah, langit, dan senyuman yang kamu tatap
di sana, di Taria, Papua.
Oh iya, pangkas rambutmu.
Seberapa jauh dan apa-apa saja yang kamu lewati untuk ke tukang pangkas aku pun ingin tahu.
Ah iya, tukang pangkasnya laki-laki, kan?
Ahaha, kenapa aku malah lebih banyak bertanya tentang tukang pangkas? Seberapa istimewanya dia?
Hal-hal yang mungkin tidak penting jika itu berkaitan denganmu menjadi penting, kenapa? Iya, aku sedang bertanya.
Atau setidaknya, sebelum pulang nanti, potongan rambutmu tidak lagi sebahu,
jangan sampai anak kita nanti salah menyapamu dengan "ibu" karena aku sudah mengajarinya mengucap kata "ayah".
Jangan bersedih hanya karena kamu tidak berada di antara kami untuk menjaga, memeriksa apakah malam sebelum tidur pintu dan jendela telah terkunci. Bukan aku tidak ingin sedikit manja dan dijaga, tapi aku yakin saat ini kita saling menjaga dengan doa.
#FlashFiction
About Me
Popular Posts
-
Awal januari lalu, aku mendengar jika bus listrik sudah beroperasi di Kota Medan dan belum dipungut biaya – ntah sampai kapan akan gratis. S...
-
Fans Cemilan Garis Keras "Gara-gara rebutan ini, bisa perang dunia ke-3, save the best at the last !" Adikku menyisihkan ...
-
Buka puasa bukan hanya perkara menghilangkan lapar dan dahaga, namun juga mesyukuri tiap nikmat yang didapat. Apalagi jika buka puasa bersam...
ADs
ig: @blogger_medan fb: /blogger.medan
Doa adalah sumber kekuatan tak terhingga. Apa itu harap, apa itu cita, doa paling utama.
BalasHapusmemagut waktu dengan ikhlas,agar ketika berjumpa, si kecil akan memeluknya
BalasHapussiap om
Hapus