Bahkan sebelum pandemi, tak sedikit anak kurang stimulasi kreativitas dan lebih lekat bersama gawai daripada dengan ayah-bunda. Kemudian pandemi datang, perubahan perubahan terjadi mendadak, ini membuat banyak orang stres. Entah karena kehilangan pekerjaan, bekerja dan sekolah dari rumah, kecemasan akan penyakit, atau karena memang tak bisa ke mana mana.
Ternyata, anak pun rentan mengalami stres. Kebutuhan anak akan bersosialisasi, bereksplorasi, berekspresi, atau berkreasi semakin kurang terpenuhi. Padahal kegiatan ini sangat penting agar anak tumbuh menjadi pribadi kreatif.
Lagi lagi, akhirnya gawai dianggap 'win win solution'. Sebab perangkat ini dapat menghadirkan beragam hiburan, baik tontonan atau permaian. Benda ini mampu 'menenangkan' anak di saat orangtua butuh 'kedamaian' ketika bekerja.
Gawai tak selamanya buruk, punya manfaat pula. Dengannya juga dapat belajar dan mencari beragam informasi. Bahkan, bagi orang dewasa, banyak pekerjaan dapat dilakukan berbekal perangkat ini. Namun bagi anak, kebutuhan anak tidak tergenapi hanya dengan melihat layar, apalagi jika tanpa dampingan orangtua.
Keresahan semacam ini dibahas pada webinar yang saya ikuti 25 September 2021. Webinar sekaligus workshop yang diadakan Faber Castell bertajuk, "Soft Skill Apa yang Diperlukan pada Abad Digital?" Bersama Mbak Yohana Theresia, M.Psi. Beliau seorang psikolog anak dan keluarga dari Heart of People. Id.
Durasi Screen Time pada Balita
Umumnya, anak anak pun belum mampu mengatur durasi bermain gawai. WHO pada 2019 mengeluarkan aturan screentime pada anak: untuk anak di bawah dua tahun, tidak boleh terpapar layar elektronik, hanya diperbolehkan sekadar panggilan video dengan keluarga, sedangkan tiga sampai lima tahun screentime tidak boleh lebih dari sejam dalam sehari. Selain itu anak perlu dilatih motorik halus dan kasar, juga kemampuan berbahasa. Apa saja masalah yang bisa muncul?
"Ah, anak saya baik baik saja kok, masih seperti biasa saja meski bermain games atau terus menonton di hape"
Mengenai hal ini, mbak Yohana mengungkapkan,
"Masalah atensi dan konsentrasi bisa jadi tidak terjadi saat ini, tapi bisa jadi dampaknya nanti dan berdampak panjang."
Mungkin orangtua tidak bisa selalu mendampingi anak, meski tak terbantahkan sungguh besar rasa cinta untuk si jantung hati. Ada saatnya harus bekerja. Ada saatnya berkeinginan melakukan hobi, dan masih butuh me time. Tidak ada yang salah dengan bekerja, hobi, dan me time ayah atau bunda. Kita tetap perlu self care dan mengisi tangki emosi positif. Karena ketika orangtua stres, anak juga rentan mengekor stres.
Meski begitu, bukan berarti memberi gawai sebagai wujud kasih sayang dan memanjakan anak, menjamin kelekatan anak dan orangtua. Anak membutuhkan kuantitas dan kualitas kehadiran orangtua, namun ketika kuantitas tidak utuh, maka kualitas pertemuan harus benar benar optimal.
Sikap yang Menumbuhkan Kreativitas Anak
Lantas, sikap apa saja yang dapat kita lakukan untuk menguatkan kelekatan anak dengan orangtua, sekaligus menstimulasi potensi dan kreativiatas anak?
1. Menghargai proses belajar
Dari sini anak pun akan belajar menghargai proses belajarnya, bukan hanya semata pada hasil. Hal ini akan membuat anak lebih senang belajar karena tidak tertekan dengan hasil akhir.
2. Mempersiapkan ruang khusus anak untuk bereksplorasi dan berekperimen
Misalnya, kita bisa menyediakan satu sisi dinding yang ditempel kertas besar untuk anak melukis, menggambar, bermain warna. Kertasnya pun tak perlu baru, kita dapat memanfaatkan bekas kalender.
3. Memberi kebebasan bagi anak
Yohana mengungkapkan, ada saatnya kita harus memberi kebebasan pada anak, ada saatnya kita mengarahkannya.
"Terlalu banyak campur tangan orangtua ketika anak mengerjakan sesuatu, anak akan semakin tidak punya kesempatan mengembangkan kreativitasnya."
4. Menjadi contoh nyata "orang kreatif"
Orangtua, orang terdekat anak, akan menjadi contoh nyata anak. Anak tidak serta merta lahir ke dunia dan mengetahui segalanya, tentu ia pun akan belajar dari orang orang sekitar.
5. Memberikan berbagai sudut pandang dengan memperkaya pengetahuan.
Ini juga akan melatih anak memiliki beragam sudut pandang untuk memikirkan penyebab, akibat, ataupun beragam pemecahan masalah.
6. Suportif
7. Apresiasi usaha anak
Hal hal di atas dapat ditunjukkan dalam interaksi dengan anak sehari hari termasuk saat anak sedang bermain. Dunia anak adalah dunia bermain, ada beberpa tipe permainan yang dapat meningkatkan kreativitas anak juga kelekatan bersama orangtua.
Permainan yang Memancing Kreativitas Anak
1. Alternate Uses Task
Permainan ini adalah permainan tebak tebakan yang mengajak anak memikirkan dan menemukan hal hal yang unik. Misalnya, lewat lewat pertanyaan sederhana kemudian memancing anak untuk memberi jawaban yang beragam.
"Pulpen ini gunanya untuk apa sih?"
Bisa saja ia akan memberikan jawaban untuk menulis, mewarnai, atau bahkan menjadi tongkat boneka Berry--nya.
2. Guided Fantasy
Contoh permainan ini adalah membacakan anak buku. Lewat membacakan buku, kemampuan berbahasa anak turut dilatih. Anak anak dapat dikenalkan beragam benda dan aktivitas lewat buku. Bahkan, ketika orangtua membacakan buku dengan ekspresi dan intonasi, secara tak langsung anak pun akan belajar tentang emosi.
3. Open Ended Toys
Permainan ini adalah permainan yang dpat dimainkan berulang kali dengan beragam cara. Misalnya bermain connector pen Faber Castell seperti yang dimainkan Nua dalam foto di atas, atau juga bermain lego. Anak anak bukan hanyaa menirukan bentuk hewan tapi juga rumah, benda di sekitarnya, atau apa saja yang ada di dalam pikirannya.
4. Exposure to Art Creativities
Pada tahun 2006, Creativity Research Journal memaparkan bahwa anak yang sering bersentuhan dengan kegiatan seni akan memiliki kecenderungan berpikir kritis dan piawai menyelesaikan masalah.
Kegiatan seni ini bisa berupa kegiatan sederhana seperti menggambar, melukis, atau membuat sesuatu alias bebikinan atau DIY.
Faber Castell Creative Art Series
Selain membentuk anak untuk berpikir kritis, melakukan aktivitas seni ini ternyata juga bisa meningkatkan kepercayaan diri, kelekatan anak dengan orangtua, melatih kemampuan motorik anak. Selain itu benda yang dihasilkan pu dapat dinikmati sebagai pajangan atau bahkan bermanfaat karena dapat digunakan. Faber Castell Art Series menghadirkan seri yang dapat dimainkan bersama anak guna memancing kreativitasnya. Faber Castell yang saat saya duduk di sekolah dasar, yang saya tahu hanya ada crayon, atau saat saya SMA saya mengenalnya lewat ATK untuk ujian, sekarang sudah sangat beragam lewat inovasinya dan mutu yang terjaga.
Pemaparan oleh Yohana Theresia, M.Psi |
Untuk memudahkan ayah bunda mengenalkan seni pada anak, Faber Castell mengeluarkan Faber Castell Art Series. Seperti melukis tote bag dan membuat jam dinding yang akan bersinar dalam gelap. Sinarnya mungkin akan terlihat 'ajaib' bagi anak.
Webinar bersama Faber Castell diakhiri dengan membuat jam dinding yang dapat bersinar dalam gelap. Dari sini saja sudah terdengar kreatif ya, karena biasanya pada malam hari saat lampu padam, jam dinding tidak akan terlihat, yang dicari untuk mengetahui waktu adalah jam pada ponsel.
Anak anak akan diajak menyapukan cat ke papan jam, juga menempel kertas siluet. Tentunya ini akan melatih motorik halus anak. Karyanya yang berguna tentu akan berefek positif pada kepercayaan dirinya.
Menarik sekali kan, untuk mengisi masa kecil anak anak kita yang sangat berharga. Faber Castell Art Series ini sudah tersedia di marketplace seperti Tokopodia dan Shopee. Untuk setiap pembelian Faber Castell Art Creative Series, setiap pembeli akan mendapatkan voucher mengikuti workshop dari Faber Castell seperti yang saya ikuti beberapa waktu lalu.
Selain Glow in The Dark Clock, ada juga Basketball Arcade, Colour Your Own Drawstring Bag, Finger Printing Art Set, Stone Deco Art, Origami Fashion Design, Colour Your Own Tote Bag, Air Jet Sport Car, Make Your Own Kite, dan 3D Frame Art. Beragam ya pilihan Faber Castell Creative Art Series untuk menemani sekaligus menstimulasi kreativitas anak kita lewat bermain, bahkan aktivas ini bisa juga untuk stress release para orangtua.
Tandai ini ntr mau cobain juga, jangankan untuk nak kecil, kita juga pingin~
BalasHapusSama, pingin yang mewarnai tote bag owl, cakep beud lihat videonya
HapusBenar sekali...aktifitas warna mewarnai ini sungguh ngaruh utk jiwa2 yang sedang stress yak😁...terutama jiwa2 yg katanya udah dewasa.
BalasHapusColour to Lite ku entah kemana piginya laaa🙄
Pas pindahan apa tak tereliminasi nya?
Hapussemua anak emang berpotensi kreatif ya kan, tinggal orangtuanya yang harus lebih peka untuk mengasah kreatifitas anak. Karena banyak sekali manfaatnya bagi tumbuh kembang anak.
BalasHapusFaber castell art seriesnya bagus ya, gak cuma anak yang tertarik keknya. Awak pun juga tertarik. Bisa rebutan sama anak nih hahah
Huum harus peka dan rajin ya,Ly. Ya kaaan bisa rebutan, biar gak rebutan kudu kreatif nih
HapusGlowing in de dark bagus nih buat main adventure pecahkan teka teki bareng bocil
BalasHapusSemacam games mencari harta karun
HapusSi Hamzah, juga udah bisa main coret2. Senang dia main sama umi nya hehehe, emang harus di mulai sejak dini biar cepat ter stimulus kecerdasan nya :D
BalasHapusAnak juga makin bonding ya kaan
Hapusjadi teringat dulu suka bgt waktu kecil mewarnai harus pake faber castel wkwk bahkan smapek nabung2 . emang sebagus itu sih kualitasnya
BalasHapusHahaha, samaaa. Waktu SD kudu nabung dulu buat beli crayon Faber Castell, sampe dulu mikirnya yg punya Faber Castell tu anak orang kaya 😅
HapusUdah lama ga ngulik-ngulik hal crafty, biasanya selalu digital. Bisa kali dicobain main pensil warna lagi 😄
BalasHapusInovasi ini yang aku tunggu tunggu dari Faber-Castell, creative art set. Wah jd kreatif sesimpel itu ya ada produk ini
BalasHapus